PREPOSISI, PREMIS, TERM, DAN PENALARAN
Preposisi menurut bahasa adalah
suatu pernyataan yang bersifat netral, bukan kalimat tanya, perintah, ataupun
kalimat yang mengandung harapan. Suatu pola preposisi akan menghungungkan
antara subjek dan predikat.
Preposisi merupakan suatu arti dari
sebuah kalimat, sebuah kalimat yang sama dapat mengandung preposisi yang
berbeda, dan sebaliknya juga suatu kalimat yang berbeda dapat mengandung
preposisi yang sama jika mengandung arti yang sama.
Jenis-jenis
preposisi :
1.
Preposisi berdasarkan Bentuk
Preposisi
berdasarkan bentuk dibagi lagi kedalam 2 jenis preposisi, yaitu preposisi
bentuk tunggal dan
preposisi bentuk jamak.
- Preposisi bentuk Tunggal : preposisi
yang hanya terdiri dari satu subjek dan satu predikate.
contoh : dosen sedang mengajar.
- Preposisi bentuk Majemuk : preposisi
yang merupakan gabungan dari beberapa preposisi tunggal,
dengan kata lain merupakan preposisi yang terdiri lebih dari satu subjek
dan predikate.
contoh : saya sedang belajar dan ibu sedang memasak.
2.
Preposisi berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, proposisi dibagi ke dalam dua jenis yaitu proposisi
kategorial dan proposisi kondisional.
·
Preposisi kategorial : preposisi yang hubungan subjek dan
predikatnya tidak memerlukan suatu syarat
apapun.
Contoh : Semua harimau binatang
karnivora.
· Preposisi kondisional : proposisi
yang hubungan subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu.
Dan proposisi ini terbagi ke dalam dua jenis proposisi yaitu hipotesis
dan
kondisional disjungtif.
a. Preposisi hipotesis : mengandung kata pengharapan (jika, seandainya).
a. Preposisi hipotesis : mengandung kata pengharapan (jika, seandainya).
Contoh
: Jika saya belajar maka nilai saya akan bagus.
b. Preposisi kondisional disjungtif :
preposisi yang mengandung dua pilihan.
Contoh : orang itu artis atau politikus.
3.
Preposisi berdasarkan Kualitas Preposisi terbagi dalam preposisi negatif dan preposisi
positif.
· Preposisi positif : merupakan
jenis prepisisi dimana ada kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh : semua pelajar wajib untuk
belajar.
· Proposisi negative : jenis preposisi dimana tidak ada
kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh : kerbau itu memakan
batu.
4.
Preposisi berdasarkan Kuantitas
Preposisi ini dibagi ke dalam dua jenis yaitu umum dan khusus.
Preposisi ini dibagi ke dalam dua jenis yaitu umum dan khusus.
· Umum / universal : mengandung kata semua, seluruh,
tidak satu pun.
Contoh
: Seluruh karyawan pabrik akan mendapatkan bonus.
·
Khusus / specific : mengandung kata beberapa, sebagian
Contoh : beberapa siswa SMA tidak lulus UN tahun ini.
ialah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor dan premis minor. Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor. Term menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh terdapat pada kesimpulan. Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).
Contoh:
(1) Semua cendekiawan adalah manusia pemikir
(2) Semua ahli filsafat adalah cendekiawan
(3) Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.
Term
adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan ekspressi verbal dari
suatu pengertian.
* Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme.
* Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi.
* Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).
* Ada jenis kata yang tidak bisa berdiri sendiri, baik sebagai subyek maupun predikat. Ini disebut kata sinkategorimatis. Mis. : tetapi, beberapa, karena, dengan cepat. Pada dirinya sendiri kata-kata ini tidak merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan karena itu tidak merupakan term.
* Kata-kata sinkategorimatis itu selalu tergantung pada kata-kata kategorimatis untuk membentuk sebuah term. Ump.: kata “berjalan” (kategorimatis, term), “dengan cepat” (sinkategorimatis, bukan term). Tapi “berjalan dengan cepat” mengungkapkan suatu pengertian baru, dan karena itu dapat berfungsi sebagai term dalam sebuah proposisi.
2. Kata dan Pengertian
Kata adalah pernyataan lahiriah dari pengertian. Namun kata tidak sama dengan pengertian.
* Kata yang sama sering menunjukkan pengertian yang berbeda. Mis.: pasang, bulan, kabur. * Kata yang berbeda mengungkapkan pengertian yang sama : ongkos-biaya, sebab-karena, kendala-rintangan. * Kata-kata yang tepat sering sukar ditemukan untuk mengungkapkan pengertian yang ingin disampaikan. * Kata yang kita maksudkan mengekspressikan pengertian tertentu, dalam pikiran orang lain dihubungkan dengan pengertian yang lain dari yang kita maksudkan.
Arti dari setiap kata dapat dilihat dari dua sudut:
- Sebagai yang berdiri sendiri (lepas dari fungsinya dalam kalimat)
- Dilihat dari sudut fungsinya dalam kalimat yang kongkrit (supposisi term = arti khusus term dalam kalimat yang tertentu, dipandang dari sudut arti, isi dan luasnya).
- Dalam kenyataan sehari-hari sering suatu kata tertentu harus dicari artinya dalam kaitan dengan fungsinya dalam kalimat yang menggunakan kata tersebut.
3. Jenis-jenis Term
* Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang dikandungnya) - Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan, pelanggan, guru, manager. - Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian): genting, bulan, bait, pasar. - Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa berbeda): ada, suap, sehat.
* Dalam kaitan dengan jumlah kata - Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan. - Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
* Term ditinjau dari luasnya: Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentuTerm Partikular: mengatakan tentang sebagian Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.
* Berdasarkan sifatnya Term Distributif: berlaku untuk setiap anggotaTerm Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu kesatuan
* Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme Term subyekTerm predikatTerm menengah / terminus medius
* Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme.
* Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi.
* Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).
* Ada jenis kata yang tidak bisa berdiri sendiri, baik sebagai subyek maupun predikat. Ini disebut kata sinkategorimatis. Mis. : tetapi, beberapa, karena, dengan cepat. Pada dirinya sendiri kata-kata ini tidak merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan karena itu tidak merupakan term.
* Kata-kata sinkategorimatis itu selalu tergantung pada kata-kata kategorimatis untuk membentuk sebuah term. Ump.: kata “berjalan” (kategorimatis, term), “dengan cepat” (sinkategorimatis, bukan term). Tapi “berjalan dengan cepat” mengungkapkan suatu pengertian baru, dan karena itu dapat berfungsi sebagai term dalam sebuah proposisi.
2. Kata dan Pengertian
Kata adalah pernyataan lahiriah dari pengertian. Namun kata tidak sama dengan pengertian.
* Kata yang sama sering menunjukkan pengertian yang berbeda. Mis.: pasang, bulan, kabur. * Kata yang berbeda mengungkapkan pengertian yang sama : ongkos-biaya, sebab-karena, kendala-rintangan. * Kata-kata yang tepat sering sukar ditemukan untuk mengungkapkan pengertian yang ingin disampaikan. * Kata yang kita maksudkan mengekspressikan pengertian tertentu, dalam pikiran orang lain dihubungkan dengan pengertian yang lain dari yang kita maksudkan.
Arti dari setiap kata dapat dilihat dari dua sudut:
- Sebagai yang berdiri sendiri (lepas dari fungsinya dalam kalimat)
- Dilihat dari sudut fungsinya dalam kalimat yang kongkrit (supposisi term = arti khusus term dalam kalimat yang tertentu, dipandang dari sudut arti, isi dan luasnya).
- Dalam kenyataan sehari-hari sering suatu kata tertentu harus dicari artinya dalam kaitan dengan fungsinya dalam kalimat yang menggunakan kata tersebut.
3. Jenis-jenis Term
* Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang dikandungnya) - Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan, pelanggan, guru, manager. - Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian): genting, bulan, bait, pasar. - Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa berbeda): ada, suap, sehat.
* Dalam kaitan dengan jumlah kata - Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan. - Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
* Term ditinjau dari luasnya: Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentuTerm Partikular: mengatakan tentang sebagian Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.
* Berdasarkan sifatnya Term Distributif: berlaku untuk setiap anggotaTerm Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu kesatuan
* Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme Term subyekTerm predikatTerm menengah / terminus medius
Penalaran
merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan.
C. Ciri-ciri Penalaran :
- Adanya suatu pola berpikir yang
secara luas dapat disebut logika( penalaran merupakan suatu proses
berpikir logis ).
- Sifat analitik dari proses
berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir
berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara
berpikir secara analitik.
Cara
berpikir masyarakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non analitik.
Sedangkan jika ditinjau dari hakekat usahanya, dapat dibedakan menjadi : Usaha
aktif manusia dan apa yang diberikan.
Penalaran
Ilmiah sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
- Deduktif yang berujung pada
rasionalisme
- Induktif yang berujung pada
empirisme
Logika
merupakan suatu kegiatan pengkajian untuk berpikir secara shahih
Contoh
:
- Ketika seorang pengemis berkata
:”kasihanilah saya orang biasa”. Itu merupakan suatu ungkapan yang tidak
logis.
- Ketika seorang peneliti mencari
penyebab mengapa orang mabuk? Ada 3 peristiwa yang ditemuinya
- ada orang yang mencampur air
dengan brendi dan itu menyebabkan dia mabuk
- ada yang mencampur air dengan
tuak kemudian dia mabuk
- ada lagi yang mencampur air
dengan whiski kemudian akhirnya dia mabuk juga
Dari
3 peristiwa diatas, apakah kita bisa menarik kesimpulan bahwa air-lah yang
menyebabkan orang mabuk?
Logika
deduktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum
menjadi kasus yang bersifat khusus (individual). Sedangkan logika induktif merupakan
cara penarikan kesimpulan dari kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang
bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola
berpikir silogisme, dua pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dan didalam silogisme
terdapat premis mayor dan premis minor.
Contoh
:
- Semua makhluk punya mata (
premis mayor )
- Si Adam adalah seorang makhluk
( premis minor )
- Jadi, Adam punya mata (
kesimpulan )
Kriteria
kebenaran :
3+4=75+2=76+1=7
Menurut
seorang anak kecil, hal ini tidak benar.
Ini
membuktikan bahwa tidak semua manusia mempunyai persyaratan yang sama terhadap
apa yang dianggapnya benar.
Secara
deduktif dapat dibuktikan ketiganya benar. Pernyataan dan kesimpulan yang
ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan yang telah
dianggap benar. Teori ini disebut koherensi. Matematika adalah bentuk
pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori
koherensi.
Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Dosen : Budi Santoso, SS
Nama / NPM / Kelas : Nuning Khanif Aulia / 14109997 / 3KA26
sumber : wikipedia dan berbagai sumber